Detikperkara.com Lebak Banten – Guna menciptakan situasi Kamtibmas yang Kondusif, anti kekerasan, anti tawuran dan anti Bulying personil Polsek Panggarangan Polres Lebak, melaksanakan kegiatan pemberian materi tentang kenakalan remaja terhadap siswa siswi SMA Negeri -1 Panggarangan yang sedang melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan (MPLS) bertempat di Aula SMA Negeri – 1 Panggarangan, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten. Selasa (16/07/2024). Jam 09.15 wib. s/d jam 10.30 wib

Pada pelaksanaan kegiatan pemberian Materi tentang kenakalan Remaja dilaksanakan oleh Aipda Aditia Kurnia (Kanit Sabhara) Polsek Panggarangan Polres Lebak.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Sekolah SMA Negeri -1 Panggarangan BPK Cahya S.Pd. M.Pd dan para pembina serta para siswa-siswi SMA Negeri -1 Panggarangan kelas -VII sebanyak 60 orang.

Kapolres Lebak AKBP Suyono S.I.K., melalui Kapolsek Panggarangan IPTU Suherli Setiawan mengatakan,” bahwa benar Aipda Aditya Kurnia (Kanit Sabhara) hari ini Selasa 16 Juli 2024 mulai pukul 09.15 wib. sampai dengan selesai pukul 10.30 wib. melakukan kegiatan pemberian materi tentang kenakalan remaja terhadap siswa siswi SMA Negeri -1 Panggarangan yang sedang melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan (MPLS) bagi para siswa siswi yang Baru di SMA Negeri -1 Panggarangan. “ucapnya.

Kapolsek juga mengatakan bahwa pemberian materi yang disampaikan oleh personilnya kepada para siswa siswi SMA Negeri -1, kelas VII, tentang “Kenakalan remaja tindakan kekerasan dan Bullying”.

Mudah mudahan dengan hadirnya Polri di kegiatan tersebut para siswa siswi SMA Negeri -1 Panggarangan kekas VII, mengerti tentang materi yang diberikan oleh personil saya yang menjadi polemik sosial yang tidak ada manfaatnya yang dapat melanggar norma sosial, agama, serta ketentuan hukum dalam masyarakat, yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.” Ujar Kapolsek.

Kapolsek juga memberikan himbauan kepada pihak sekolah pada saat melaksanakan MPLS atau tambahan pelajaran agar tidak melakukan kegiatan -kegiatan yang membahayakan kepada para siswa siswinya misalnya turun ke Kali yang sungainya dalam yang dapat mengakibatkan tenggelam.” Tutupnya.

(Teh’Nena)