image - 2024-05-01T082030.048

Belum Lama Dibangun Ambruk, Aktivis TURKI Menilai Kualitas Proyek Bendungan Daerah Irigasi Cimoyan Buruk

PANDEGLANG, detikPerkara Proyek bendungan Daerah Irigasi (DI) Cimoyan di Desa Ciherang, Kecamatan Picung, Pandeglang yang menelan anggaran sekitar Rp 15 miliar ambrol. Hal itu diduga akibat pengerjaannya asal jadi.

Berdasarkan informasi yang berasal dari Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung dan Cidurian dengan nomor kontrak, HK 02.01/PPK-IR.RW-I/BBWSC3/01/2023 yang dilaksanakan oleh PT. Legend Bukit Kontruksi yang diawasi oleh pelaksana dari PT. Sigma Karya Desin Jo dan PT. Panca Guna Data.

Tanggul Penyangga Tanah (TPT) yang ambrol tersebut diduga dalam pelaksanaan tidak sesuai spesifikasi kontruksi. Terlebih pembangunan tersebut dinilai baru saja rampung pada tahun 2023 lalu.

Dijelaskan Tb. Aujani dari Aktivis Tandu Reformasi Keadilan Indonesia (TURKI) mengatakan metode pemasangan TPT pada Proyek DI Cimoyan itu diduga tidak sesuai dengan spesifikasi kontruksi.

“Seharusnya, pasangan TPT DI Cimoyan tidak boleh hanya menumpang di atas dasar lumpur atau model dinding rumahan tegak lurus, tetapi seharusnya perlu menggunakan TPT sistem Gravity Wall (segitiga) yang diperkuat menggunakan Cerucuk, supaya mampu menahan tekanan grafitasi tanah longsor ataupun sungai pasang.” ucapnya.

Selanjutnya, Tb. Aujani juga menduga bahwa alat uji CBR pada tanah tersebut tidak dilakukan oleh pihak perencana, artinya tidak tepat apabila pasangan TPT di tanah basah menggunakan dinding model rumahan atau hanya menumpang di atas dasar lumpur.

“Tanah di lokasi bendungan itu sudah pasti kultur tanahnya basah, jadi tidak tepat kalau pasangan TPT seperti itu,” kata Aujani menambahkan lagi.

Karena adanya ambrol pada TPT di DI Cimoyan Desa Ciherang, Tb. Aujani meminta kepada aparat penegak hukum dan BPK RI untuk segera melakukan audit terhadap proyek tersebut.

“Kami meminta kepada APH dan BPK RI untuk segera turun sesuai dengan tugasnya, kami juga mendesak kepada pihak perencana dan pelaksana untuk segera memperbaiki kerusakan TPT tersebut,” pintanya.

Terpisah, salah seorang dari pihak kontraktor proyek bendung DI Cimoyan dari PT. Legend Bukit Konstruksi, Tedi Heryadi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa ada kemungkinan disebabkan oleh struktur tanahnya gembur atau labil sehingga rawan longsor. Dan pihaknya juga menduga bahwa perencanaannya salah, seharusnya bukan menggunakan pasangan batu. Karena sudah sering ambrol.

“Ada kemungkinan disebabkan oleh struktur tanahnya gembur atau labil sehingga rawan longsor. Dan pihaknya juga menduga bahwa perencanaannya salah, seharusnya bukan menggunakan pasangan batu. Karena sudah sering ambrol,” jelasnya.

Tak hanya itu, Tedi juga menyebutkan bahwa kejadian ambrol tidak kali ini terjadi, dan itu sudah dua kali, rencananya akan diperbaiki menunggu cuaca membaik.

” Infonya ada rencana mau diperbaiki itu yang ambrol, menunggu cuaca dan bukan kali ini aja kejadian ambrol, diperbaiki ambrol lagi ambrol lagi,” katanya.

Sementara Pelaksana Teknis dari BBWSC3 Banten, Gilang saat dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan WhatsApp belum memberikan tanggapan apapun hingga berita ini diterbitkan.

Tags:
image - 2024-05-01T082527.508
WhatsApp Image 2022-09-19 at 07.53.40
Posted in
Redaksi

Redaksi

Detik Perkara merupakan situs web berita, sebagai media berbagi informasi yang actual, real. dan terpercaya kepada masyarakat.

Releated Post

Stay Connected

Post

Recent