Detikperkara.com Cimahi, 21 Februari 2025 – Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025,Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurrofiq dan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri memimpin Aksi Bersih Pasar di lokasi utama Pasar Atas, Kota Cimahi sekaligus menjadikan aksi ini menjadi Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (Gernas Mapan). Gerakan ini bertujuan untuk mewujudkan pasar rakyat yang lebih bersih, sehat, dan berdaya saing, sejalan dengan tema HPSN 2025, “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih”. Turut hadir Wakil Walikota Cimahi, Adhitia Yudistira; Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb; Deputi Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun
KLH/BPLH, Ade Palguna, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Iqbal
Shoffan Shofwan; Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Dewi
Chomistriana; serta perwakilan pemerintah daerah, asosiasi, pegiat lingkungan, pengelola pasar, bank sampah, komunitas, mahasiswa, pedagang pasar, dan masyarakat setempat.
Pasar rakyat menjadi salah satu penyumbang terbesar sampah nasional, dengan 13,5% dari total sampah yang masuk ke tempat pemrosesan akhir. Mayoritas sampah yang dihasilkan berupa sampah organik seperti sisa sayuran dan produk hewani. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini dapat menimbulkan bau tidak sedap, pencemaran lingkungan, dan peningkatan emisi gas metana yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu,Aksi Bersih Pasar hadir untuk mengajak seluruh pemangku kepentingan pasar rakyat termasuk pedagang, pengelola pasar, dan komunitas lokal untuk bergotong royong dalam pemungutan, pemilahan, dan pengolahan sampah, sehingga pasar dapat menjadi lebih bersih dan sehat, sekaligus menciptakan peluang ekonomi dari pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Kami akan menginstruksikan seluruh jajaran, Dinas Lingkungan Hidup baik yang ada di provinsi maupun di kabupaten/kota untuk terus menerus secara continue dan periodik melakukan pengawasan pengelolaan sampah di pasar-pasar di seluruh indonesia,” ujar Menteri Hanif.
Dalam mendukung langkah ini, Kementerian Perdagangan memastikan program Gernas Mapan sebagai program pengelolaan kebersihan pasar dan akan menjadi indikator utama dalam SNI Pasar Rakyat 8152:2021, serta bagian dari PP Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan. Standarisasi ini mendorong pasar rakyat untuk tidak hanya berfungsi sebagai pusat transaksi ekonomi, tetapi juga sebagai ruang yang higienis,tertata, dan ramah lingkungan. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Gernas Mapan diharapkan mampu mempercepat perubahan menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan daya saing pasar rakyat di Indonesia.
Gernas Mapan menjadi langkah nyata dan solutif dalam menjaga kebersihan pasar rakyat.
Gerakan ini mendorong kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan secara berkelanjutan,sehingga pasar rakyat menjadi lebih kompetitif dan berdaya saing,” ujar Wamendag Roro
Sebagai bagian dari gerakan ini, pemerintah telah menerapkan beberapa inisiatif, antara lain:
1. Penerapan Bank Sampah Unit (BSU) di pasar rakyat, agar pedagang dapat memilah dan mengolah sampahnya lebih efektif.
2. Pemanfaatan sampah organik melalui rumah kompos, rumah maggot, dan TPS3R, untuk diolah menjadi pupuk dan pakan alternatif.
3. Kebijakan pembatasan plastik sekali pakai, yang saat ini baru diterapkan di 114 dari 416 kabupaten/kota di Indonesia.
Hasil Aksi Bersih Pasar hari ini diikuti oleh 2.128 peserta berhasil mengumpulkan 4.049,58 kg
sampah dengan komposisi:
1. 72,98% (2.954,9kg) sampah organik yang akan diolah menjadi kompos dan pakan maggot;
2. 26,95% (1.092 kg) sampah anorganik, termasuk plastik, kertas, dan botol kaca, yang dikirim ke bank sampah dan fasilitas daur ulang; dan
3. 0,07% (3,1 kg) Bahan Berbahaya Beracun akan dikelola di TPS pengolahan 3R dan kemudian dilanjutkan ke TPA.
Aksi Bersih Pasar ini berlangsung di 9 pasar utama di Indonesia, yaitu:
1. Jakarta: Pasar Teluk Gong dan Pasar Santa
2. Bandung: Pasar Kosambi
3. Cirebon: Pasar Jagasatru
4. Medan: Pasar Lau Cih
5. Samarinda: Pasar Merdeka
6.Gowa: Pasar Induk Minasa Maupa
7. Surabaya: Pasar Keputran
Melalui siaran langsung, Menteri Hanif berinteraksi dengan peserta aksi dari berbagai kota,memberikan apresiasi atas komitmen mereka dalam mendukung program pasar bebas sampah.
Pasar Bersih, Ekonomi Kuat: Menteri LH/Kepala BPLH Wamendag Tinjau Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan Selain menghadiri Aksi Bersih Pasar, Menteri LH/Kepala BPLH bersama Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri juga melakukan peninjauan harga bahan pokok di Pasar Atas, Kota Cimahi, guna memastikan stabilitas harga menjelang bulan Ramadan. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa harga bapok di Pasar Atas Cimahi relatif stabil, dengan rincian sebagai berikut:
1. Beras medium: Rp13.500/kg
2. Minyak goreng (Minyakita): Rp15.700/L
3. Daging sapi: Rp125.000/kg
4. Daging ayam ras: Rp34.000/kg
5. Telur ayam ras: Rp28.500/kg
6. Bawang merah: Rp29.000/kg
Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu cabai rawit dan cabai merah keriting yang dikarenakan adanya lonjakan permintaan jelang Ramadan dan curah hujan yang tinggi.
Selain meninjau bahan pokok, Menteri Hanif dan Wamendag Roro juga berbelanja menggunakan tas belanja dan melakukan pembayaran menggunakan QRIS
Sebagai bagian dari upaya penguatan pengelolaan sampah di pasar rakyat, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara pemerintah dan mitra
swasta, termasuk: PT Indocement Tunggal Prakarsa, Universitas Muhammadiyah Bandung dan IKIP Siliwangi, Pelaku Usaha Arara Catering. Sementara itu, sejumlah perusahaan seperti PLN, Ron 88, dan Alfamart turut berkontribusi dalam Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung program pasar bersih.
Menteri Hanif turut meresmikan Bank Sampah Unit (BSU) di Pasar Atas Baru Cimahi, yang diharapkan dapat menjadi pusat edukasi bagi pedagang dan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Pemkot Cimahi juga telah menyelesaikan Peta Jalan Rencana Aksi Akselerasi Penuntasan Pengelolaan Sampah, yang akan menjadi model bagi daerah lain.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting dalam impelementasikan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2028. Dengan kerja sama pemerintah, swasta, dan masyarakat, kita bisa menciptakan pasar yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan,” ujar Menteri Hanif
(Teh’ Nena)