image - 2024-05-01T082030.048

Helena Octavianne, SH Terangkan Sejarah PERSAJA Pada Media Diacara Pringatan HUT ke 73 PERSAJA di Kejati Jambi

IMG-20240507-WA0006

DetikPerkara – Sejarah terlahirnya organisasi Persatuan Jaksa-Jaksa Seluruh Indonesia (PERSAJA) tidak terlepas dari perkembangan kedudukan institusi Kejaksaan itu sendiri

Pada masa kemerdekaan, Kejaksaan dibentuk berada dalam lingkup Departemen Kehakiman, selang 15 tahun kemudian, tepatnya 22 Juli 1960 Kejaksaan menjadi departemen yang terpisah atau mandiri.

Begitu juga dengan perkembangan wadah organisasi profesi Jaksa pada
saat itu yang bernama Persatuan Djaksa-Djaksa Seluruh Indonesia (PERSADJA).

Setidaknya PERSADJAs telah mengadakan kongres sebanyak 3 (tiga) kali yaitu Kongres PERSADJA I dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 6 Mei 1951, Kongres PERSADJA II dilaksanakan di Bandung pada tanggal 10-12 Mei 1953 dan Kongres
PERSADJA III dilaksanakan di Semarang pada tanggal 7-9 Agustus 1955.

Sebagaimana yang disampaikan Helena Octavianne, SH, mantan Kepala Kejaksaan Negeri Pandeglang beberpa taun yang lalu, dirinya menjelaskan pada media, tentang sejarah terbentuknha organisasi Persaja, bahwa Persatuan Djaksa-Djaksa Seluruh Indonesia (PERSADJA) menjadi cikal bakal lahirnya Persatuan Jaksa Republik Indonesia (PERSAJA) tahun 1993, yang mana saat itu sejumlah tokoh Jaksa Senior yang diprakarsai oleh SUHADIBROTO mengambil inisiatif untuk membentuk organisasi profesi Jaksa yang menjadi wadah berhimpun bagi para Jaksa.

Helena juga menjelaskan lebih rinci dari sejarah terlahirnya Persaja, bahwa Dalam Musyawarah Nasional para Jaksa yang dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 1993, peserta Rapat menyepakati membentuk organisasi Persatuan Jaksa Republik Indonesia disingkat PERSAJA.

Seiring perjalanan waktu mengemuka usulan sejumlah anggota PERSAJA
untuk mengadakan pembaruan organisasi sebagai respon atas tuntutan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas penegakan hukum, maka diselenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) PERSAJA di Jakarta pada tanggal 25 Maret 2009 yang melahirkan dua poin penting, yakni pertama mengubah nama Persatuan Jaksa Republik Indonesia (PERSAJA) menjadi Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) dan kedua mengubah AD/ART Organisasi Profesi Jaksa. Perubahan nama PERSAJA menjadi PJI tidaklah mengubah secara fundamental asas dan tujuan organisasi

Melalui Musyawarah Nasional PJI di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2014, ditetapkan tanggal 15 Juni 1993 sebagai hari lahirnya PJI, sebagaimana lahirnya PERSAJA yang merupakan organisasi profesi Jaksa yang pertama

Selanjutnya Helena menjelaskan dalam sejarah terbentuknya Persaja, bahwa dalam rangka mengembalikan khittah dan kejayaan PERSAJA pada era tahun 1950-an, yang saat itu bernama PERSADJA (Persatuan DjaksaDjaksa Seluruh Indonesia), melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB)
yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2022 di Jakarta, kembali dilakukan
perubahan nama organisasi Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) menjadi Persatuan Jaksa Indonesia (PERSAJA).

Helena pun, yang kini menjabat sebagai Asisten Pengawas Kejaksaan Tinggi Jambi mengatakan, bahwa pada hari ini, Senin, tanggal 6 Mei 2024 diadakan Kegiatan Peringatan HUT PERSAJA ke 73 tahun yang digelar secara serentak di Indonesia, begitupun di Kejati Jambi

Tags:
image - 2024-05-01T082527.508
WhatsApp Image 2022-09-19 at 07.53.40
Posted in
Redaksi

Redaksi

Detik Perkara merupakan situs web berita, sebagai media berbagi informasi yang actual, real. dan terpercaya kepada masyarakat.

Releated Post

Stay Connected

Post

Recent